Jumat, 01 Februari 2013

Alex Noerdin : Film Gending Sriwijaya adalah Sarana Promosi Pariwisata



  • PALEMBANG - Rakyat Sumatera Selatan patut bangga memiliki Gubernur yang selalu melakukan terobosan dalam pengembangan daerahnya. Dibidang pariwisata misalnya, Gubernur Sumsel, Ir. H. Alex Noerdin dalam mempromosikan Sumsel dengan membuat film-film komersial yang ditonton oleh masyarakat luas.

    "Pemerintah Provinsi Sumsel akan berusaha untuk membuat satu film komersial setiap tahunya, sebagai saran promosi daerah yang ada di Sumatera Selatan," ungkap Alex saat pemutaran perdana film "Gending Sriwjaya" di XXI Palembang Indah Mall, Selasa (8/1).

    H. Alex Noerdin yang didampingi Hj. Eliza Alex Noerdin pada sambutanya sebelum pemutaran film mengatakan film "Gending Sriwjaya" ini adalah film yang ke dua yang berkerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

    "Zaman memang berbeda, film ini dengan film zaman dahulu namun tujuanya tetap sama yaitu demi untuk rakyatnya, untuk daerahnya dan untuk negaranya," katanya.

    Film ini, lanjut Alex, akan ditayangkan di stasiun TV swasta nasional sebanyak 30 episode setelah  dipemutaran di 170 layar XXl.

    "Film yang bedrurasi 2 jam 40 Menit ini adalah film 17 tahun keatas, untuk itu saya menghimbau agar tidak membawa anak–anak karena film ini terdapat adegan kekerasan," pesan Alex.

    Sementara, Kepala Biro Humas Protokol Setda Provinsi  Sumatera Selatan, Irene Camelyn menjelaskan, untuk pembuatan film ini, biaya produksi dianggarakan sebesar 11 milyar, film in berbeda dengan film Pengejar Angin yang menghabiskan dana sekitar 9 Milyar.

    "Yang membedakanya adalah film Pengejar Angin lebih ke film drama sedangkan film Gending Sriwijaya ini adalah film documenter yang membutuhkan banyak personil dalam proses produksinya," jelas Irene

    Pada pemutaran perdana film "Gending Sriwijaya" di Palembang dihadiri langsung sutrada film, Hanung Bramantyo beserta para pemain film "Geding Sriwijaya" seperti Agus Kuncoro, Sahrul Gunawan, Slamet Raharjo, Jajang C Noer, Mathias Muchus, dan Julia Perez

    Hanung Bramantyo menjelaskan film ini adalah  bukan  film  tentang Sriwijaya melainakan film yang mengangkat spirit  dari tarian Gending Sriwijaya.

    "Tarian Gending Sriwijaya yang diciptakan oleh seniman asli Palembang pada tahun 1942 dan bertujuan untuk memuja keagungan budaya," ujar Hanung.

    Hanung juga menjelaskan, dalam proses rekruitmen pemain difokuskan pada masyarakat Sumsel baik yang berdomisili di Sumatera Selatan sendiri atau pun di Jakarta.

    Sedangakan, pemeran wanita Julia Peres yang berperan sebagai malini dalam wawancaranya mengatakan dirinya sangat senang terlibat dalam penggarapan film "Gending Sriwijaya".

    "Fiilm ini mampu mewujudkan impian saya, karena dengan film ini saya dapat menyapa masyarakat Palembang dengan menggunakan sedikit bahasa Palembang," ujarnya.

    Menanggapi film ini, salah satu penonton, Reza (25) mengungkapkan film seperti ini harus didukung karena sebagai sarana promosi wisata yang dimiliki oleh Sumatera Selatan.

    "Saya berharap film yang bernuasa untuk memperkenalkan Sumsel didunia film terus di tingkatkan," katanya. (REL)

    .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IR.H.ALEX NOERDIN,SH Lanjutkan...